BAB
IV
VISI,MISI,
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi.
Adapun untuk pencapaian Visi
tersebut Kecamatan Bungku Barat telah menetapkan beberapa misi yaitu sebagai
berikut :
1.
Peningkatan Disiplin aparatur
2.
Penimgkatan kualitas dan profesinalisme sumber daya aparatur
pemerintah
3.
Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana kerja aparatur
4.1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang ingin dicapai berkenaan
dengan visi dan misi di atas adalah :
1. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
BERBASIS KERAKYATAN.(2)
2. MEWUJUDKAN REFORMASI BIROKRASI DAN
PENINGKATAN PELAYANAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN;(4
Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut di atas ditetapkan sasaran-sasaran sebagai berikut :
1. Setiap
Desa Memiliki Kelompok Usaha yang aktif memajukan potensi desanya;
Sasaran
ini mempunyai indicator sebagai berikut;
i.
Jumlah kelompok usaha produktif di kecamatan
2.
Seluruh kecamatan memiliki komoditas
unggulan yang mempunyai jaminan pasar serta menerapkan teknologi dan kemasan
yang unggul.
Sasaran ini mempunyai indicator sebagai berikut;
i.
Persentase dana bergulir yang
dikembalikan masyarakat di kecamatan.
3.
Setiap SKPD mengoptimalkan Standar
Operasional Prosedur dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan
yang tepat waktu dan terintegrasi berbasis teknologi informasi serta data yang
akurat.
i.
Persentase ketepatan waktu dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.
ii.
Persentase kelengkapan data secara akurat.
iii.
Persentase pemenuhan terhadap SOP.
4.
Setiap SKPD mencapai sasaran kinerjanya
secara terukur dalam administrasi yang tertib dan lancer
i.
Persentase kelancaran kegiatan dengan
administrasi yang tertib
ii.
Rasio realisasi PAD terhadap potensi di
setiap SKPD pengelola PAD
5.
Seluruh aparatur pemerintah memiliki
kompetensi sesuai bidangnya dengan pengembangan karir dan kaderisasi yang
jelas.
i.
Persentase aparatur yang memiliki
kompetensi sesuai bidangnya.
ii.
Persentase penurunan pelanggaran
disiplin pegawai.
6.
Seluruh desa mengoptimalkan pelayanan
administrasi pemerintahan desa secara tertib dan lancer
4.1. Persentase
desa yang menerapkan administrasi pemerintahan desa.
4.2. Persentase
tingkat kemajuan pembangunan desa
4.3.
Strategi
dan Kebijakan Kecamatan Bungku Barat
Salah satu proses dalam konsep
manajemen adalah menyusun faktor penentu keberhasilan yang diawali dengan
mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi, situasi, keadaan,
peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun luar Bappeda.
Lingkungan internal dan eksternal mempunyai dampak pada kinerja seluruh
komponen yang terlibat, mencakup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang
dan tantangan eksternal.
Analisis lingkungan strategis adalah
menyusun asumsi-asumsi strategis dan mengujinya dengan visi dan misi organisasi
untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan.
A. Analisis Lingkungan Strategis
Pelaksanaan analisis lingkungan
strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis dan merupakan
suatu proses untuk selalu menempatkan organisasi pada posisi strategis sehingga
dalam perkembangannya akan selalu berada pada posisi yang menguntungkan.
Lingkup analisis lingkungan strategis meliputi Analisis Lingkungan Internal
(ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE).
o Analisis Lingkungan Internal (ALI)
a.
Kekuatan
Kantor
Camat Bungku Barat kabupaten Morowali mempunyai beberapa faktor kekuatan yang
menjadi pendukung dalam menyusun suatu perencanaan pembangunan. Faktor kekuatan
tersebut adalah :
a)
Sumber Daya Manusia yang handal dalam melaksanakan
roda pemerintahan dan pembangunan . Ketersediaan sumber daya yang ada pada saat
ini di Kecamatan Bungku Barat adalah terdiri dari pendidikan S1 dan SMA;
b)
Tersedianya prasarana dan sarana untuk menunjang
pelaksanaan Pemerintaha dan pembangunan maupun pelayanan terhadap masyarakat;
c)
Adanya jaringan kerjasama antar unit kerja baik
secara internal maupun eksternal dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang
ada;
b.
Kelemahan
Analisis
kondisi internal menunjukkan bahwa Kantor Camat Bungku Barat mempunyai
beberapa kelemahan sebagai berikut :
1)
Masih terbatasnya pengetahuan dalam penyusunan
perencanaan program kegiatan di Kecamatan Bungku Barat sehingga dalam
implementasinya masih kurang maksimal;
2)
Masih terbatasnya sumber daya yang ada dalam hal ini
pegawai/staf. Untuk lebih lancarnya pelaksanaan tugas yaitu pelaksanaan program
dan kegiatan di Kecamatan harus didukung oleh sumber daya yang memadai;
3)
Ketersediaan data belum maksimal, padahal hal ini
sangat penting sekali bagi pelaksanaan program yang ada;
4)
Ketersediaan sarana dan prasarana masih terbatas, ini
juga sangat mempengaruhi pelaksanaan program kegiatan yang ada;
o Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
a.
Peluang
1)
Tuntutan
implementasi Good Governance merupakan peluang pada Kantor Camat Bungku
Barat untuk meningkatkan kinerja;
2)
Keberadaan
organisasi kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan merupakan
peluang dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan melalui
koordinasi dan dalam implementasi program pembangunan;
3)
Kepedulian
pihak swasta dalam mendukung program yang akan dilaksanakan dalam mendukung
kegiatan pelaksanaan pembangunan.
b.
Ancaman
a.
Menurunnya
kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sehingga dapat
mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
b.
Kurangnya
dukungan dari dinas/instansi dalam pembangunan sehingga menyebabkan tidak
maksimalnya kinerja dihasilkan;
B.
Analisis
Strategi Pilihan
Strategi adalah kegiatan, mekanisme,
atau sistem untuk mengantisipasi secara menyeluruh dan meramalkan pencapaian
tujuan ke depan melalui pendekatan rasional. Strategi ini disusun dengan
memadukan antara kekuatan (strength, S) dengan peluang (opportunity,
O) yang dikenal sebagai strategi S-O, memadukan kelemahan (weakness, W)
dengan peluang (opportunity, O) yang dikenal sebagai strategi W-O, dan
memadukan kekuatan (strength, S) dengan ancaman (threath, T) yang
dikenal sebagai strategi S-T.
Strategi S-O dimaksudkan sebagai
upaya memaksimalkan setiap unsur kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap
unsur peluang yang ada seoptimal mungkin, strategi W-O dimaksudkan sebagai
upaya memperbaiki masing-masing unsur kelemahan agar dapat memanfaatkan
seoptimal mungkin setiap unsur peluang yang ada, sedangkan strategi S-T
dimaksudkan sebagai upaya untuk memaksimalkan setiap unsur kekuatan untuk
menangkal dan menundukkan setiap unsur tantangan seoptimal mungkin.
Dengan demikian akan diperoleh
berbagai strategi pilihan yang merupakan hasil perpaduan antar unsur kekuatan,
kelemahan, dan peluang. Masing-masing strategi pilihan tersebut harus diuji
kembali relevansi dan kekuatan relasinya dengan
nilai-nilai organisasi.
Faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan-pilihan strategi yang telah diuji dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Kantor Camat Bungku Barat . Melalui kajian yang cermat dan teliti telah dihasilkan faktor penentu keberhasilan yang ada. Dengan demikian faktor penentu keberhasilan dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai daya ungkit besar untuk mewujudkan visi, misi Kantor Camat Bungku Barat. Adapun factor-faktor penentu keberhasilan Kecamatan Bungku Barat adalah :
Faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan-pilihan strategi yang telah diuji dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Kantor Camat Bungku Barat . Melalui kajian yang cermat dan teliti telah dihasilkan faktor penentu keberhasilan yang ada. Dengan demikian faktor penentu keberhasilan dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai daya ungkit besar untuk mewujudkan visi, misi Kantor Camat Bungku Barat. Adapun factor-faktor penentu keberhasilan Kecamatan Bungku Barat adalah :
1)
Mengadakan koordinasi dalam implementasi Good
Governance;
2) Terus mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan
masyarakat, dunia usaha maupun dinas/instansi dalam melaksanakan program
pembangunan;
3)
Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana dalam
pelaksanaan pemerintahan, pembangunan maupun pelayanan terhadap masyarakat
4) Pengadaan bimbingan teknis dalam meningkatkan pengetahuan
aparatur Kecamatan Bungku Barat
5) Peningkatan validitas dan manajemen data
6) Meningkatkan Koordinasi dengan dinas/instansi lain
7) Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan